Thursday, November 17, 2016

Mengeja Rindu

Jika kemudian dulu motivasiku adalah "untuk melunakkan hati" dan "belajar peka".
Perlahan..aku memperolehnya. Dari belajar ikhlasnya mereka, sabarnya mereka, dan tangguhnya mereka dalam berjuang.
Maka kini, dalam waktu yang ku taksir kurang dari 6 bulan ini:
Motivasiku terakhir adalah, aku ingin mengeja rindu disini.
Hingga nanti ketika tiba saatnya memang harus pergi, berpisah. Rindu itu nanti telah sempurna aku baca. Sempurna aku membacanya, merasakannya, rindu yang sebenar-benarnya merindu.

Thursday, November 10, 2016

Jejak Langkah Awal Kami

Menapaki langkah-langkah berduri
Menyusuri rawa, lembah, dan hutan
Berjalan diantara tebing curam
Semua dilalui demi perjuangan
Letih tubuh di dalam perjalanan
Saat hujan dan badai merasuk di badan
namun jiwa harus terus bertahan
karena perjalanan masih panjang
Kami adalah tentara Allah
Siap melangkah menuju kemedan juang
Walau tertatih kaki ini berjalan
Jiwa perindu syahid tak akan tergoyahkan
Wahai tentara Allah bertahanlah
Jangan menangis walau jasadmu terluka
Sebelum engkau bergelar syuhada
Tetaplah bertahan dan bersiap-siagalah
….Tetaplah bertahan dan bersiap-siagalah!!
Gunung tinggi menjulang
Samudera luas membentang
Adalah lahan peneguhan
Hutan… Rimba
Padang gersang
Jadi ajang pembuktian
Hujan badai
Terik panas kerontang
Pasti kan hiasi perjalanan
Saat langkah telah diayunkan
Pantang surut kebelakang
Hingga sampai ketujuan
Bertahanlah dan bersiap siagalah


Nasyid "Jejak" oleh Izzatul Islam


Calon Relawan Nusantara Semarang Akhwat


Pra Diksar Relawan Nusantara 2016

Kelompok Keplok-keplok Hore-hore


Sunday, October 30, 2016

Belajar Yuk, Muslimah! (1)

Mau share dari kajian Wisata Muslimah setiap pagi di Masjid Kampus Undip. Kebetulan akhir-akhir ini materinya sesuatu yang sering dijumpai dalam keseharian dengan mudahnya. Misalnya saja tentang pola hidup sehat seorang wanita muslimah. Nah, tidak hanya ruhiyah saja yang perlu menjadi perhatian kita. Tapi juga secara kesehatan fisik. Karena, bagaimana kita bisa banyak bergerak untuk beramal, kalau kita tubuhnya lemah, apalagi sakit-sakitan? Qowiyyul jism makanya turut pula mengiringi hidup syumulnya setiap muslim nih. Amalan harian iya jalan, olahraga untuk kebugaran dan kesehatan tubuh juga!
      Yang belum lama lalu juga ada tentang pemilihan makanan halalan thoyyiban. Halal dan baik. Apa yang dimakan oleh kita, nantinya sari-sarinya akan dibawa darah untuk diedarkan ke seluruh tubuh. Kemudian sebagiannya menjadi energi, sebagiannya menjadi daging untuk tubuh kita bertumbuh. Tentu ngeri dongs kalau makanan yang kita makan ternyata tidak halal? Alias masih penuh syubhat atau malah-malah haram. Bayangkan makanan itu mengalir ke seluruh badan kita, menjadi penggerak fisik kita? Penggerak pikiran kita? Penuh dengan haram, naudzubillah..ngebayanginnya aja ngeri. So, kita diajari pelan-pelan belajar untuk menjaga apa yang masuk ke dalam tubuh kita. Bisa jadi kita berikhtiar awal dengan cara mengecek label halal MUI dari setiap makanan kemasan yang masuk dalam tubuh kita. Mulai dari yang sederhana deh.


      The newest, pekan ini. Yang ngisi ibu-ibu ahli psikologi kejiwaan. Beliau sudah biasa menangani pasien jiwa, nah kali ini memangani mahasiswa yang kayaknya rentan sakit jiwa deh. Sakit jiwa macam sakit hati, baperan, mutungan, stress tugas...haha. Tapi saat sesi tanya jawab ternyata banyak pertanyaan yang memang spesifik ke hal kejiwaan. Macam karakter yang mudah emosional, sampai dengan trauma masa lalu. Jadi, isi kajiannya:

Yang mempengaruhi emosi itu ada 3 hal:
a. Faktor Biologis.
    *Genetik----------orang tua pernah menderita depresi.
    *Neotransmitter---hormon serotonin. Serotonin naik, gampang marah. Serotonini turun, gampang depresi.
    *Kecelakaan------pernah kecelakaan.
b. Faktor Psikologis.
     Perkembangan usia dini, apakah ada trauma di masa lampau, pola asuh orang tua.
c. Faktor Sosio-Kultural.
    *Kondisi spiritual diri dan family support.
    *Keadaan ekonomi diri/ keluarga.


Belum kelaar..ini. Tunggu postingan selanjutnya ya, bagaimana cara memanajemen emosi diri (: