Saturday, March 2, 2013

Bangga Jadi Anak Teknik


Kisah ini berawal dari hari itu. Ketika aku disuruh mendeskripsikan bidang kuliahku. Teknik. Isi tulisannya sengaja dibuat gag jelas, ngasal, dan tentu saja jauh dari EYD. Sungguh, ini disengaja. Buat refreshing tangan aja yang lagi asyik ngetik di keyboard. Hehe. Story part one:


 ...

Gue anak teknik. Teknik is engineer. Engineer belajarnya di engineering. Ilmu pengetahuan yang dipadu padankan dengan teknis. Teknis itu based on lapangan. Useful dan aplikatif. Otaknya kreatif. Berpikiran luas.Bagaimana bisa membawa manfaat. Dimana jika digabungkan dari uraian-uraian di atas adalah, orang yang ada di Faculty of Engineering itu adalah, mereka yang mempelajari ilmu pengetahuan bidang keteknikan yang bertujuan untuk dipraktekkan ke kehidupan keseharian kita sehingga dapat memberikan kemudahan untuk manusia melakukan sesuatu. Hmm..keren yak!
Jadi, disini kita-kita orang engineer adalah kumpulan masyarakat yang berada dalam lingkungan akademis dengan posisi pendidikan paling tinggi –we can called it mahasiswa- dimana otak-otak pemikiran kita diharapkan dapat membantu mempermudah bahkan mengatasi persoalan baik dari yang kelas teri hingga kelas kakap. Disinilah pula kita punya kesempatan besar banget untuk ikutan berkontribusi bagi perkembangan bangsa kita untuk menjadi bangsa yang cerdas berintelektual, aplikatif dalam bertindak, dan yang pasti berkepribadian baik, kan kita kaum berilmu dan berperadaban tinggi. Yoa kan?

***

Gue anak teknik, dan gue sangat bangga dengan predikat ini. Gimana egag? Lihat gag jalan mulus yang bisa kita nikmati (kalau jalan baru. Hehe), gedung-gedung pencakar langit yang maha tinggi, jembatan yang panjang terbentang melintas di atas sungai yang menantang nyawa, hingga bendungan yang begitu rakus menahan air supaya tetap di genggamannya. Dan masih banyak lagi. Disinilah engineer dikaryakan, mewarnai teguhnya sang alam, dan menegakkan harkatnya si bangsa. So pastinya, gue anak Department of Civil Engineering. Belajar struktur bangunan-bangunan, hidrologi yang mencoba berdamai dengan air, sistem perencanaan transportasi yang berlalu lalang mengelilingi kita, bahkan tanah yang kita pijak setiap hari, entah kenapa juga kita usik untuk dipelajari. Eits, ada yang kelewat. Gag cuma yang tampak mata, tapi yang melesat begitu cepat hampir kasat mata pun juga dipelajari para civilian, yakni ilmu informatika teknik sipil. Kalau mau dibikin kesimpulan, mirip film “Avatar: the Legend of Aang”. Air-api-tanah-udara. Diperinci sedikit yak, air dipegang Mr. Hidrologi, tanah oleh Eyang Geoteknik, udara biarlah dikendalikan oleh Prof. Informatika, kalau api, apaan gue bingung. Tapi gue ganti jadi darat deh, digawangi oleh Kiper Konstruksi. Alhasil, ketika kekuatan mereka bersatu, Planet Bumi akan aman, tenteram, damai, sentosa, terkendalikan. Gue ikut bangga dan senang, karena bangsaku yang tercinta ikut duduk nyaman di atas kursi Planet Bumi.




No comments: