Saturday, April 25, 2015

Melesatlah

"jika kau telah berada di jalan Allah,
melesatlah dengan kencang.
jika sulit, maka tetaplah berlari meski kecil langkahmu.
bila engkau lelah, berjalanlah menghela lapang.
dan bila semua itu tak mampu kau lakukan,
tetaplah maju meski terus merangkak nyalang,
dan jangan pernah sekalipun berbalik ke belakang."
Imam Syafi'i

The Day

Sudah 24 terlewati.
Sudah sampai mana perjalanan hidupmu?
*perlu berhenti sebentar untuk bercermin pada hidup*

Wednesday, April 22, 2015

Belajar Mengerti

..karena belajar itu, perlu kesabaran dan kesungguhan.


Apa yang aku tahu, apa yang sudah aku pelajari, semua tiada apa-apanya.
Hanya seper sekian kecil dari suatu maha besar.
Sesederhana dan masih sesempit inilah pemikiran yang ada di otak saya.
Yang masih mudah terjatuh dan terperangah oleh sesuatu.

Tapi, sungguh aku ingin menjadi seorang yang paling sederhana.
Sederhana dalam mengharap,
sehingga doaku akan lebih banyak karena aku tau apa saja yang bisa aku harap.
Sederhana dalam berpikir,
sehingga aku akan lebih mudah mensyukuri sesuatu.
Sederhana dalam berkata,
sehingga aku dapat lebih menjaga lisanku.
Sederhana dalam melangkah,
sehingga aku masih bisa terus menengok setiap kebaikan yang terulur.
Sederhana dalam...
sehingga aku mudah tersadarkan oleh sesuatu yang sederhana saat aku lalai..

Tuesday, April 21, 2015

No more!

Kwitansi denda

Sudah cukup, saya sudah sangat jera --" Lebih dari cukup untuk pembelajaran tentang arti disiplin waktu dan merawat hak yang bukan milik kita pribadi. Cukup sekali itu saya kena denda dari perpustakaan kampus lebih dari satu juta rupiah, karena pengembalian telat lebih dari setahun. Jangan dicontoh lho ya. Mending buat beli buku sendiri dapat banyak. Cuma itu gara-gara kartu mahasiswa (KTM) aku sempat hilang juga sih.

Monday, April 20, 2015

Pameran Buku Semarang 2014-2015 #2

Ini yang masih rada lumayan hangat. Baru awal bulan kemarin datang lagi ke pameran buku Semarang. And as always...yang dicari pertama di otak saya adalah spot fotonya. Kali ini kalau menurut saya temanya rada campuran yang entah apa. Berangkat dari wisma bareng Naila, Eva, sama Ara yang kebetulan baru jadwalnya di Semarang. Sebenarnya pameran buku di Semarang kalau boleh dibilang amat jauh kerennya dibanding kalau di Jogja. Kalah jumlah bukunya,  kalah ramenya, sama kalah padat agendanya. Cuma..it's okay yang penting pameran buku. Dan yang pasti, selalu keren spot buat narsisnya :D

Otak raksasa baru baca buku

We who came from the earth :D

Can I come to this event again next year? :')

Alat Ukur

Berawal dari pengalaman sendiri, saya lupa penggunaan theodolit dan waterpass untuk pengukuran. Walaupun sudah ada yang lebih praktis macam pakai total station, kebetulan di tempat saya kerja praktek masih pengukurannya menggunakan theodolit :3 Alhasil harus belajar lagi bagaimana penggunaannya. Apalagi waktu terakhir ditanya dosen pembimbing saya, semua ilmu ke-theodolit-an tadi sudah menguap. Wuahh.. Salah satunya saya ambil sumber dari ilmusipil.com

Waterpass digunakan untuk menentukan elevasi/ peil untuk lantai, balok, dan lain-lain yang membutuhkan elevasi berdasarkan ketinggian titik yang diketahui. Alat ini digunakan untuk mengecek ketinggian penulangan agar tidak melebihi tinggi rencana dan mengecek ketebalan lantai saat pengecoran, sehingga lantai yang dihasilkan dapat datar. Selain itu juga dapat digunakan untuk pembuatan tanda/marking pada kolom/dinding sebagai acuan pekerjaan lain, seperti acuan untuk pekerjaan dinding panel precast, serta dapat digunakan dalam pengecekan settlement bangunan. Untuk keperluan pekerjaan struktur diperlukan keakuratan dibawah 1 mm pada jarak tidak melebihi 30 meter. Dalam penggunaannya, waterpass didirikan pada tripod (kaki tiga).


Detail dan Penggunaan Waterpass/Auto Level untuk Pengecekan Elevasi Tulangan


Spesifikasi Alat :
Type : Topcon AT-G6
Kapasitas            : 300 m

Theodolite digunakan untuk menentukan titik as bangunan, ketegaklurusan bangunan, menentukan elevasi bangunan, dan membuat sudut-sudut bangunan. Theodolitedigunakan pada awal pelaksanaan proyek untuk menentukan peil dasar bangunan dan menentukan as-as bangunan. Setelah itu digunakan untuk penentuan as kolom, balok,core wall/shear wall, plat lantai dan lain-lain. Cara kerja alat ini adalah dengan mengatur nuvo dan unting-unting di bawah theodolite. Kemudian menetapkan salah satu titik sebagai acuan. Setelah itu, menembak titik-titik yang lain dengan patokan titik awal yang ditetapkan tadi. Theodolite dapat mengecek kondisi dalam arah vertikal, juga untuk menentukan ketinggian suatu titik. Obyek theodolite dalam hal ini antara lain as-as bangunan, titik penggalian, dan elevasi-elevasi/ peil-peil bangunan. Untuk keperluan pekerjaan struktur diperlukan keakuratan dibawah 1 mm pada jarak tidak melebihi 30 meter. Dalam penggunaannya, theodolite didirikan pada tripod (kaki tiga).

Detail dan Penggunaan Theodolite untuk Marking As Bangunan

Spesifikasi Alat :
Type : Topcon DT-200 Series (Digital Theodolite)
Kapasitas            : 300 m

Sumber: http://www.ilmusipil.com/alat-ukur-waterpass-dan-theodolit

Sunday, April 19, 2015

Just Another April #1

Journey to graduation

Catatan akhir perjalanan.
Karena memang sudah di paling akhir.
Sebuah detik-detik kritis.
Yang mana harus tetap berjalan,
walau tubuh letih dan pikiran jenuh.
Perasaan terkoyak-koyak.
Karena berhenti berarti mati.
Mati semua asa dan cita.
Tak hanya asa pribadi.
Tetap berjalan walau terseok.
Karena aku pasti bisa!


*running for July 2015

Pameran Buku Semarang 2014-2015 #1

Umumnya orang, kalau dengar bakal ada pameran buku yang terbersit di pikirannya adalah list buku-buku baru yang mau dibeli. Ngepasin sama budget di kantong, atau siap-siap ngumpulin duit. Tapi efek pameran buku Semarang 2014, pas dengar bakal ada pameran buku lagi di 2015, yang kebayang di pikiran langsung hunting foto. Haha. Lha gimana enggak? Spot fotonya asyik banget buat narsis ^^ Pas "Pameran Buku Semarang 2014" bareng sama Yuli dan Yani. Temanya berlayar di samudra ilmu soalnya kerjasama sama Pangkalan TNI AL.

Pahlawan bertopengnya sinchan. Wkwkwk

Yuli (item-putih) sama Yani (pink) di kapal depan Gedung Wanita

Itu aku. Berasa kayak di pinggiran danau. Kece banget ya? :p

Beli buku dikit sekalipun, satu sekalipun, atau malah gag beli sekalipun, pameran buku selalu menyenangkan. Lautan buku di depan mata :D Cuma ya itu, kalau kantong lagi tipis, sabar-sabarin nafsu hunting bukunya. Hihihi.