Teringat pernyataan seseorang,
bahwa kesempatan 'belajar' bekerja tanpa dibayar pun itu sudah anugerah tersendiri.
Kesempatan belajar, bukan harga gratis terkadang.
Rela tidak dibayar, atau hanya sekedar uang lelah.
Tapi harga dan nikmat pengalaman untuk belajar itu yang jauh lebih berharga, yang terkadang terlupa.
Sibuk menghitung keuntungan finansial, namun terlupa keuntungan non-material lainnya.
Keuntungan pengalaman, relasi, dsb.
Hmm..mungkin ini pula yang akhir-akhir ini menjadi persoalan beberapa orang, dimanapun.
Memang, terkadang sebuah dilema.
Di satu sisi, ada kesempatan bekerja untuk belajar, ada kesempatan kerja untuk berkarya lebih, yang menghasilkan sesuatu yang kita butuhkan. Di sisi lain, ada yang bekerja karena tertuntut nafkah, dan tertuntut yang lainnya.
Dilema itu, siapapun mungkin pernah mengalaminya.
Alhasil, terkadang sudah mendapat pekerjaan yang cukup atau sangat layak, bahkan mungkin bergaji besar, tapi tetap saja hampa dengan pekerjaannya.
Merasa capek berlebihan, merasa tertekan atau tidak nyaman, merasa gaji tak sepadan dengan usaha, dsb.
Tahukah..yang kemudian aku simpulkan ada yang kurang disini, yaitu SYUKUR.
Terlalu fokus dengan hal-hal keduniawian dan melupakan semua membutuhkan ridho-Nya, maka yang ada adalah ketidak-cukupan yang tiada ujung.
SYUKUR, berapapun pasti ada nikmat dan senyum yang tersungging di atas hasil usaha tersebut.
Dengan SYUKUR, sesuatu yang biasa akan terasa luar biasa.
Melegakan hati yang penuh dengan masalahnya, SYUKUR membuka pula pintu-pintu karunia-Nya yang belum terbuka seluruhnya.
SYUKUR..penghargaan dan ucapan terimakasih yang mendalam kepada Sang Maha Pemberi Hidup, Allah SWT.
Start your day with BISMILLAHirrohmahnirrohiim,
and end it with ALHAMDULILLAHirobbil 'alamiin.
Allahumma.. iyyaka na'budu waiyyaka nasta'iin..
Nasrun minallahi wa fathun qariib..
*episode pencarian tempat KP beberapa waktu yang lalu. Untuk nilai sks di mata kuliah, harus keliling kota, mendatangi kantor-kantor terkait, untuk mendapatkan tempat KP yang tepat. Dan alhamdulillah..jawaban itu ada.
bahwa kesempatan 'belajar' bekerja tanpa dibayar pun itu sudah anugerah tersendiri.
Kesempatan belajar, bukan harga gratis terkadang.
Rela tidak dibayar, atau hanya sekedar uang lelah.
Tapi harga dan nikmat pengalaman untuk belajar itu yang jauh lebih berharga, yang terkadang terlupa.
Sibuk menghitung keuntungan finansial, namun terlupa keuntungan non-material lainnya.
Keuntungan pengalaman, relasi, dsb.
Hmm..mungkin ini pula yang akhir-akhir ini menjadi persoalan beberapa orang, dimanapun.
Memang, terkadang sebuah dilema.
Di satu sisi, ada kesempatan bekerja untuk belajar, ada kesempatan kerja untuk berkarya lebih, yang menghasilkan sesuatu yang kita butuhkan. Di sisi lain, ada yang bekerja karena tertuntut nafkah, dan tertuntut yang lainnya.
Dilema itu, siapapun mungkin pernah mengalaminya.
Alhasil, terkadang sudah mendapat pekerjaan yang cukup atau sangat layak, bahkan mungkin bergaji besar, tapi tetap saja hampa dengan pekerjaannya.
Merasa capek berlebihan, merasa tertekan atau tidak nyaman, merasa gaji tak sepadan dengan usaha, dsb.
Tahukah..yang kemudian aku simpulkan ada yang kurang disini, yaitu SYUKUR.
Terlalu fokus dengan hal-hal keduniawian dan melupakan semua membutuhkan ridho-Nya, maka yang ada adalah ketidak-cukupan yang tiada ujung.
SYUKUR, berapapun pasti ada nikmat dan senyum yang tersungging di atas hasil usaha tersebut.
Dengan SYUKUR, sesuatu yang biasa akan terasa luar biasa.
Melegakan hati yang penuh dengan masalahnya, SYUKUR membuka pula pintu-pintu karunia-Nya yang belum terbuka seluruhnya.
SYUKUR..penghargaan dan ucapan terimakasih yang mendalam kepada Sang Maha Pemberi Hidup, Allah SWT.
Start your day with BISMILLAHirrohmahnirrohiim,
and end it with ALHAMDULILLAHirobbil 'alamiin.
Allahumma.. iyyaka na'budu waiyyaka nasta'iin..
Nasrun minallahi wa fathun qariib..
No comments:
Post a Comment